3.1 Apa perbedaan di Antara HIV dan AIDS?
3.2 Bagaimana cara penularan HIV?
3.3 Bagaimana HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia?
3.1 Apa perbedaan di Antara HIV dan AIDS?
Sering kali HIV/AIDS tertulis dan disebut sebagai satu istilah. Akan tetapi HIV dan AIDS mempunyai artinya yang berbeda.
HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. Virus
ini merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS. Jika anda terinfeksi
HIV, anda akan dikatakan sebagai HIV positif.
Ini berarti virus HIV telah masuk ke dalam aliran darah anda. Sampai
saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV/AIDS dan virus itu
akan tetap berada dalam tubuh anda.
Bagaimanapun, itulah sangat penting anda ingat bahwa banyak orang yang HIV positif masih kelihatan dan merasa sehat.
AIDS merupakan singkatan dari “Acquired Immune Deficiency Syndrome”.
AIDS jarang sekali terdiri dari satu penyakit saja tetapi terdiri dari
sebuah kumpulan atau kombinasi berbagai macam penyakit yang muncul
karena tubuhnya tidak dapat melawan penyakit lagi seperti dulu. Pada
saat darah terinfeksi virus HIV maka sistem kekebalan tubuh diserang dan
dirusak dengan
perlahan-lahan sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan
infeksi dan penyakit biasa lagi. Setelah melewati waktu tertentu
(biasanya bertahun-tahun), sistem kekebalan tubuh kita akan melemah.
Hanya seorang HIV positif yang di diagnosa dengan satu atau lebih
penyakit dapat dikatakan menderita AIDS.
Virus HIV dapat ditularkan dari seseorang ke orang lain melalui
aliran darah. AIDS itu merupakan sebuah penyakit yang muncul setelah
virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh selama beberapa tahun. Anda
tidak dapat “terkena” atau “memberikan” AIDS kepada orang lain, tetapi
anda dapat menularkan HIV. Apabila anda dikatakan HIV positif ini
berarti anda telah terinfeksi oleh virus HIV. Ini bukan berarti anda
sakit AIDS. Banyak obat-obatan yang tersedia sekarang tidak dapat
menyembuhkan HIV, tetapi dapat mencegah berkembang AIDS untuk beberapa
tahun.
3.2 Bagaimana cara penularan HIV?
HIV terdapat dalam cairan tubuh yaitu, darah, sperma (air mani),
cairan vagina dan air susu ibu. HIV hanya ditularkan kalau cairan tubuh
seseorang HIV positif masuk ke dalam aliran darah orang lain.
HIV hanya dapat ditularkan melalui beberapa cara:
Seks
Karena HIV berada dalam sperma dan cairan vagina maka HIV dapat
ditularkan melalui hubungan seks kalau ada luka pada kulit vagina, lecet
pada penis atau lubang anus.
Untuk menghindari tertularnya HIV, lakukanlah seks secara aman yaitu:
- Menggunakan kondom dan pelicin berbahan dasar air (‘water based’) seperti ‘KY jelly’ atau ‘Wetstuff’ (bersifat basah) kalau berhubungan seks melalui lubang anus atau vagina.
- Menghindari hubungan kelamin (penis masuk ke dalam lubang anus atau vagina)
- Menggunakan kondom atau ‘dam’ (alat proteksi) ketika melakukan seks oral (menggunakan mulut). Walaupun seks oral dianggap cukup aman, perlu diingat bahwa penularan HIV dapat terjadi jika ada luka atau radang pada mulut.
Cara Memasang Kondom Pada Penis Yang Lagi Ereksi
1. Membuka paket dengan hati-hati agar kondom tidak tersobek. Tarik kemasan hati-hati (jika diperlukan) | 2. Menekan ujung kondom di antara jari dan jempol agar tidak ada angin dan menggulung kondom dari atas ke bawah penis. | ||
3. Pada saat kondom dipasang gunakan pelicin yang berbahan dasar air (water based). | 4. Setelah ejakulasi memegang kondom dengan baik-baik ketika mengeluarkan penis agar air mani tidak tumpah keluar. | ||
5. Ikat kondom yang sudah terpakai dan buang di tempat sampah. Jangan memakai ulang kondom bekas. |
GUNAKAN KONDOM BARU SETIAP KALI BERHUBUNGAN SEKS
Pemakaian Bersama Jarum Suntik, Semprot dan Peralatan Suntik Lainnya, Tindik atau Tato.
Jumlah kecil virus HIV yang dikandung dalam darah bisa terdapat di
dalam jarum suntik dan semprot. Kalau seorang lain memakai jarum suntik
atau semprot yang sama darah tersebut dapat masuk secara langsung ke
dalam aliran darah mereka.
Agar menghindari penularan HIV, jangan memakai bersama jarum suntik, semprot, kain penyeka atau peralatan suntik.
Jika anda ingin menindik atau tato pergilah ke tempat/studio yang
punya surat ijin serta langsung membuang atau menyeterilkan jarum dan
alat-alat lain sesudah dipakai dengan benar. Hal ini akan melindungi
anda dari berbagai virus lain seperti Hepatitis B dan C.
Ibu ke Anaknya (Juga disebut Penularan Vertikal)
Seorang wanita yang HIV positif mungkin dapat menularkan virusnya
kepada bayi yang dikandungnya dan/atau pada saat melahirkan. Dengan
pengobatan yang baik, banyak wanita yang positif HIV dapat melahirkan
bayi yang tidak terinfeksi HIV.
Jika anda hamil atau berencana mempunyai anak anda sebaiknya
berbicara dengan dokter anda secepat mungkin. Di Australia seorang ibu
yang terinfeksi HIV diusulkan agar tidak menyusui bayinya karena HIV
juga terdapat dalam Air Susu Ibu. Makanan alternatif yang sehat dan aman
bagi bayi telah tersedia.
Transfusi Darah atau Produk Darah di Australia
Dulunya, sebelum dunia kesehatan menemukan virus HIV, persediaan darah merupakan resiko tertinggi.
Akan tetapi, sejak tahun 1985 semua jenis dan produk darah diperiksa
untuk virus HIV. Walaupun transfusi darah masih merupakan resiko besar
di beberapa negara lain, persediaan darah di Australia saat ini sangat
aman. Orang yang HIV positif dilarang mendonor kan darahnya.
HIV juga bisa terdapat di cairan tubuh lainnya seperti muntah, air
liur dan tinja. Cairan-cairan ini tidak dianggap sebagai resiko
penularan HIV karena kwantitas darah atau HIV yang dikandungnya sangat
kecil. Bagaimanapun, setiap orang diusulkan agar selalu mencuci
tangannya setelah berhubungan dengan semua cairan-cairan tubuh supaya
menjaga kesehatan umum. HIV tidak dapat ditularkan melalui:
- Batuk
- Bersin
- Meludah
- Berciuman
- Menangis (air mata)
- Alat-alat makan dan piring
- Seprei dan sarung bantal
- Toilet dan kamar mandi
- Melalui kontak sosial biasa.
HIV tidak ditularkan melalui gigitan serangga seperti gigitan nyamuk.
HIV adalah virus yang terdapat dalam aliran darah. Ini berarti virus
tersebut hanya dapat ditularkan apabila virus itu masuk kedalam aliran
darah seseorang ke orang lain. HIV dapat ditularkan melalui seks yang
tidak aman antara pria dengan wanita, pria dengan pria dan wanita dengan
wanita, melalui jarum suntik yang dipakai secara bersamaan dengan
seorang yang telah terinfeksi HIV atau dari ibu yang HIV positif ke bayi
yang dikandungnya.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking